Analisis Spasial Epidemiologi Pola dan Resiko Penularan Covid-19 Di Kabupaten Indramayu Tahun 2020

HEALTH POLICY

 16

 Download File

 Kasus penderita Covid-19 pertama di Indramayu teridentifikasi pada tanggal 8 April 2020, yaitu warga Kecamatan Sukra yang telah melakukan perjalanan ke Kepri. Sampai bulan November 2020 sudah lebih dari 750 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dari 15 ribu lebih tes swab PCR. Angka kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Indramayu tercatat mencapai 45 orang (Diskominfo Kab. Indramayu, 2020). Untuk mencegah dan menanggulangi Covid-19 diperlukan kerjasama dan komitmen bersama dari berbagai pihak. Penguatan kemitraan antara birokrasi, akademisi, komunitas, pengusaha dan media harus terus dilakukan. Pada tataran birokrasi, pemerintah melalui institusi bidang kesehatan menjadi lokomotif sekaligus konduktor dalam mengatur semua sumber daya yang ada. Sedangkan, akademisi di berbagai bidang berperan penting dalam melakukan berbagai kajian ilmiah baik yang terkait langsung dengan ilmu kesehatan maupun dampak yang ditimbulkan di bidang ekonomi dan sosial. Komunitas dan pengusaha dapat berkontribusi dalam sosialisasi di masyarakat dan berkolaborasi untuk meringankan beban akibat pandemi di masyarakat. Akhirnya, media juga sangat dibutuhkan dalam melakukan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat.

Di tingkat lokal, pemerintah daerah adalah ujung tombak pencegahan dan penangulangan Covid-19. Kemampuan pemerintah daerah untuk dapat memetakan pola dan resiko penularan covid-19 akan sangat berperan dalam penyusunan kebijakan. Setiap daerah memiliki pola dan resiko yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lain. Selain itu, sumber daya setiap daerah juga berbeda. Kondisi tenaga kesehatan, alat kesehatan, sarana dan prasarana pendukung serta pelayanan dan manajerial, baik secara kuantitas dan kualitas menjadi variabel yang sangat mempengaruhi langkah yang diambil pemerintah daerah. Oleh karena itu, diperlukan sebuah analisis tentang pola dan resiko penularan Covid-19 di daerah sebagai bahan pengambilan kebijakan terkait penanganan Covid-19 oleh pemerintah daerah. 

Penelitian ini bertujuan untuk memetakan pola dan resiko penularan Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Penelitian ini tidak sekedar statistik jumlah terkonfirmasi dan jumlah test swab yang dilakukan, tetapi lebih jauh menyajikan bagaimana sebaran spasial, aspek gender dan kronologis penyebaran Covid-19 di kabupaten Indramayu. Analisis dilakukan melalui metode analisis deskritif dari data sekunder yang diperoleh dari Satgas penanganan Covid-19 Kabupaten Indramayu. Data yang dianalisis terbatas pada data Bulan April s.d. Septeber 2020, yang dilengkapi oleh data makro sampai bulan November 2020.

Dari hasil analisis, dapat dilihat pola intensitas penyebaran di bagian timur Kabupaten Indramayu lebih tinggi. Selain itu perempuan sebagai ibu rumah tangga paling rentan tertular dan kelompok usia 30-49 tahun mejadi penyumbang terbesar kasus positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan yang bermanfaat bagi perumusan kebijakan di tingkat lokal Kabupaten Indramayu. Sehingga, pencegahan dan penanggulangan Covid-19 dapat dilakukan secara optimal.